PAMEKASAN, CYBERJATIM.ID,- Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( DPD GMNI ) Pamekasan menggelar acara Opening Ceremony Kaderisasi Tingkat Menengah ( KTM ) se Jawa Timur. Kamis (10/10/24)
Acara tersebut diselenggarakan di Pendopo Agung Ronggosukowati yang dihadiri langsung oleh, Sekjen Dewan Perwakilan Pusat ( DPP GMNI ) Muhammad Ageng Dendy Setiawan, Ketua DPD Jawa Timur, dan Seluruh alumni GMNI.
Tidak hanya itu, DPC GMNI Pamekasan yang ditunjuk sebagai tuan rumah KTM juga menghadirkan Forkopimda Pamekasan, Perwakilan organisasi dan juga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun dalam acara tersebut, yang hadir hanya Calon Wakil Bupati Pamekasan dari pasangan BERBAKTI yakni Taufadi.
Acara sakral yang seharusnya sukses digelar oleh DPC GMNI Pamekasan tersebut akhirnya menuai pro kontra dari pihak internal GMNI sehingga pendiri GMNI Madura dan beberapa alumni memilih Walk Out dari acara tersebut.
Ali Gufron, Walk Out dari acara tersebut lantaran dinilai mengandung unsur politik, sementara menurutnya KTM merupakan kaderisasi yang harus memantapkan gagasan dan pendalaman ideologi.
” Acara KTM ini terlalu mengandung unsur politik. KTM merupakan kaderisasi yg hrs memantapkan gagasan dan pendalaman ideologi knp kok malah mengundang para paslon pilkada Pamekasan ” Tegas Bos Pepenk sapaan akrabnya, yang sekaligus pendiri GMNI Madura.
Selain itu, Baisuni pendiri Komisariat GMNI Universitas Islam Madura ( UIM ) juga tidak hadir dalam acara tersebut, lantaran ia sudah menghirup udara tidak sedap dengan menghadirkan calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.
” Sebagian alumni banyak yang tidak hadir karena sudah tau kalau acara KTM itu ada salah satu calon wakil bupati Pamekasan yang diundang, sehingga acara yang seharusnya sakral dan bermartabat dinilai ternodai oleh hadirnya salah satu calon yang tentu bernuansa kepentingan politik.” Kata Baisuni Salah satu Alumni GMNI UIM Madura.
Ia juga menekankan bahwasanya KTM merupakan acara sakral, yang seharusnya tidak menghadirkan Paslon dalam acara tersebut, sementara yang hadir hanya satu yakni Taufadi, yang juga dinilai cacat moral dan etika.
” Dia adalah mantan koruptor yang pernah ditahan di Madaeng beberapa tahun lalu, lantaran tersandung kasus korupsi, sehingga saya menilai Taufadi cacat secara moral dan etika, dan tidak sejalan dengan perjuangan GMNI”. Tambahnya