PAMEKASAN, CYBERJATIM.ID,- Warganet soroti pelayanan Rumah Sakit Slamet Martoedirjo Pamekasan, berbagai respon negatif selimuti akun google RSUD Smart, Jalan Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Senin ( 01/04/24 )
Salah satunya muncul dari Mitha Ambarwati yang memberikan bintang 1 terkait dugaan buruknya pelayanan di RS Tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Curiga yang nilai bintang 5 ini staff RSUD nya sendiri. Aslinya rating rendah banget. Kalau ada bintang 0, saya kasih bintang 0. Sama seperti yang diberitakan oleh karimata. Pelayanannya lelet. Yang bagus cuma kedisiplinan satpamnya aja. Selebihnya BURUK “. Tegasnya saat berkomentar dilaman google milik RSUD Dr.H. Slamet Martodirdjo.
Selain itu, akun atas nama Ilyas Bawazir yang juga kecewa terhadap pelayanan RSUD Pamekasan, khususnya pelayanan loket BPJS dan parkiran.
” Antrian BPJS cuma jalan 1 loket, sedangkan umum 2 loket, sampai pasien banyak menunggu di luar, Pelayanan pendaftaran lambat sekali, satpam parkir kerjaan nya duduk duduk aja, cuma main HP, tidak membantu pelanggan yg mencari parkir, masa mau ke poli harus parkir di belakang “. Tulis Ilyas Bawazir
Sementara, ainol yakin juga merespon buruknya pelayanan di RS tersebut, khususnya terkait SDM, bahkan parahnya ainol yakin sampai mengeluarkan bahasa kotor sebagai ungkapan kekecewaan.
” Pelayanan buruk sekali, pegawai sama perawatnya tidak melayani dgn baik kalo ga darurat sumpah gabakal kesini, rumah sakit taiikk anjing, beda sama di kota² lain “. Komentarnya
Suja’i Koordinator Barisan Masyarakat Merdeka ( BMM ) menyampaikan bahwa pihaknya tidak sengaja membuka google dan mencari informasi terkait rumah sakit di Pamekasan, mirisnya dalam ulasan tersebut banyak komentar negatif khususnya dari sisi pelayanannya.
” Kami akan surati pihak rumah sakit, karena selain dari komentar – komentar buruk di Google, kami juga mendapatkan banyak informasi dari masyarakat terkait kurang baiknya pelayanan yang ada di RSUD Smart saat ini “. Tegasnya
Ja’i sapaan akrabnya meminta kepada Dinas Kesehatan, khususnya PJ Bupati Pamekasan, Masrukin untuk mengevaluasi kinerja pegawai di RSUD Smart Pamekasan.
” Segera Evaluasi, dan kami masih merangkum bukti – bukti untuk khususnya informasi yang ada di Masyarakat, untuk nantinya dijadikan bahan saat menggelar audiensi ke Kantor DPRD Pamekasan “. Pungkasnya
Indri Widayanti Humas RSUD Smart Pamekasan menyampaikan bahwa antrian tersebut karena adanya aturan dari BPJS untuk melakukan pendaftaran BPJS dengan sistem fingerprint dan sedangkan menurutnya tidak selamanya tangan selalu terecord.
” Sebenarnya tempat pendaftarannya ada 10, bukan cuma satu, cuma kalau pagi itu kan kadang pasien selalu pengen dilayani di pagi hari dan ada aturan dari BPJS harus fingerprint, sedangkan kalau fingerprint tidak selama tangan ini selalu terecord, kalau bisa langsung sih cepat, kalau ini kan kadang lama “. Tegasnya
Selain itu, Indri mengatakan bahwa aturan BPJS selalu berubah, kalau tidak fingerprint pihaknya tidak menjamin.
” Aturan BPJS ini selalu berubah, kalau tidak fingerprint kita tidak dijamin, sehingga bagaimanapun fingerprint harus terlaksana, walaupun sudah kadang sampek beberapa kali, sementara dalam sehari disini bisa 350 pasien “. Tambahnya
Menurutnya, sistem pendaftaran melalui fingerprint tersebut sudah berlaku secara nasional bahkan dari Kemenkes dan BPJS Pusat, jalan satu-satunya agar tidak jadi antre, harus menggunakan aplikasi JKN Mobile
” BPJS ketika daftar harus ada SIPP, jadi kalau sudah ada SIPP itu baru dijamin.
Aturan sudah nasional, dari kemenkes bukan dari BPJS aja kan, aturan dari BPJS pusat untuk semua rumah sakit, cara mengatasi itu ya dari mobile JKN kalau di kota – kota besar tidak akan ada antrean karena ada mobil JKN, dari rumah mereka sudah bisa daftar, tapi kalau orang sini kan masih awam jadi otomatis dia datang langsung kesini “. Tutupnya