Penulis: Cyber Jatim | Editor:
PAMEKASAN, Cyberjatim.id,- Setelah viral terkait dengan banyaknya dugaan calo tiket “KKN di Desa Penari” Managemen Kota Cinema Mall Pamekasan ( KCM Pamekasan ) keluarkan maklumat penting.
Diketahui sebelumnya Instagram KCM Pamekasan diserbu netizen terkait dengan harga tiket yang dijual oleh calo dengan harga dua kali lipat dari harga loket.
Kali ini guna menghindari banyaknya calo tiket, khususnya pada film yang lagi viral ” KKN di Desa Penari ” KCM Pamekasan mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan pemberitahuan.
Ada tiga point yang menjadi titik tekan pihak Management KCM Pamekasan agar menjadi shok terapy pada para oknum calo diantaranya.
1. Pihak Management KCM membatasi pembelian tiket untuk antrian tiket KKN di Desa Penari, dimana per orang hanya dapat membeli maximum 4 tiket.
2. Pihak Managemen KCM tidak pernah melakukan kerjasama dengan CALO dalam penjualan tiket.
3. Apabila pihak KCM menemukan calo yang menjual tiket di area KCM, maka pihak KCM akan melaporkan ke Pihak Kepolisian !!!!
Tiga point pemberitahuan dikeluarkan langsung oleh pihak managemen KCM pada tanggal 13 Mei 2022.
Namun hal tersebut kembali dikritisi oleh A. Faisol aktivis Dear Jatim Pamekasan terkait dengan maraknya calo selama peluncuran film KKN di Desa Penari, pihaknya mengatakan pemberitahuan tersebut harus dibarengi dengan pengawasan sehingga bisa berjalan secara maksimal, karena jika dibiarkan akan terus berjalan dengan cara – cara yang berbeda.
” Bagaimana kalau seumpama ada oknum 5 orang kemudian semua pura – pura membeli 4 tiket per orang , secara otomatis kan sudah dapat 20 tiket, dan dijual 50 ribu, lumayanlah dapat 1 Juta, tinggal bagi 5 “. Tegasnya
Maka dari itu pihak KCP Pamekasan harus benar – benar ekstra melakukan pengawasan guna menghindari para oknum calo yang mau merusak nama baik KCM Pamekasan.
” Bentuk tim, lakukan pengawasan ekstra, biar menjadi efek jera bagi mereka yang mau mengambil kesempatan, karena saya yakin masyarakat yang penasaran pada film ini masih banyak “. Tutup Faisol yang juga mantan aktivis PMII
Red
