TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
close menu

Masuk


Tutup x

Terkait Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur di Kabupaten Sikka, Politisi PSI Angkat Bicara

Penulis: | Editor: Fazaraul Farahiyyah

NTT, CYBERJATIM.ID – Laurensius Reng yang juga sebagai Direktur PKPP DPD PSI Kota Manado asal Sikka menyesali mandeknya penanganan kasus pemerkosaan anak di bawah umur di Sikka. Laurensius Reng juga diketahui adalah masih keluarga dekat dengan korban.

Dirinya prihatin terhadap proses penegakan hukum pada kasus ini yang sampai saat ini belum melakukan penahanan terhadap pelaku.

Pasalnya, pelaku yang telah melakukan kekerasan seksual kepada anak di bawah umur ini sebelumnya ada beberapa korban tapi tidak dibawa ke ranah hukum.

“Tidak tau kenapa, pelaku hanya mendapatkan pembinaan saja, seharusnya pelaku ini harus ditahan demi hukum karena sudah dalam kategori Predator. Sudah korban ke- 9 keluarga saya ini. Sebelumnya ada korban lain yang juga diperlakukan hal yang sama dan termasuk saudara kandung saya juga sempat diganggu oleh pelaku,” jelasnya, Senin (20/2/2023).

BACA JUGA :  ASN RSUD Smart Diduga Melanggar, Bawaslu Pamekasan Keluarkan Rekomendasi ke KASN 

Laurensius Reng, kepada media ini menjelaskan identitas anak tersebut.

“Korban ini seorang anak asal Desa Nenbura, Kecamatan Doreng inisial MOD lahir di Doreng, 06 Oktober 2009 berusia 12 tahun yang sedang menimba ilmu di Kelas VI Sekolah Dasar yang mana saat ini telah dilakukan penanganan kaitan dengan pemulihan mental korban oleh pihak Truk F,” ungkapnya.

Dikatakannya, korban ini tengah mendapatkan kekerasan seksual sejak tahun 2022 sampai beberapa pekan lalu oleh pelaku inisial JDB yang telah beristri dan memiliki anak satu.

“Korban sendiri tinggal dirumah pelaku dan sudah mengganggap pelaku sebagai orang tuanya sendiri,” katanya.

Lebih jauh dirinya menyampaikan, bahwa korban sudah menceritakan tentang pemerkosaan ini ke beberapa kerabatnya.

BACA JUGA :  Seorang Pengusaha Mikro di Kemang Butuh Bantuan Dana dan Investor

“Mungkin saja pihak kerabatnya beranggapan bahwa hal ini bukan hal yang penting (masa bodoh),” imbuhnya.

Dirinya sangat menyangkan sampai saat ini penanganan kasus ini belum ada titik terang.

Laurensius menyebut dirinya mendapat informasi dari pihak Truk F bahwa saat ini pelaku yang sudah memotong kelaminnya sendiri dan sudah tinggal di rumah saudaranya bernama Kor di kios Betania.

“Informasi dari pihak Truk F bahwa pelaku yang tengah dirawat di RS. TC. Hillers Maumere sudah keluar dan sekarang ada di rumah saudaranya bernama Kor di kios Betania,” jelasnya.

Laurensius mengutarakan identitas keluarga pelaku.

“Orang tua Kandung Pelaku bernama MM (Bapak), Alm ibu PS (ibu kandung), dan KD (Ibu Tirinya),” sebutnya.

BACA JUGA :  Polisi Kerahkan Mobil Tangki Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Banjir Bandang Di Trumon Tengah.

Sebagai keluarga korban dirinya meminta kepada aparat penegak hukum terutama Polres Sikka untuk segera melakukan penahanan kepada Pelaku.

“Pihak keluarga korban meminta agar Polres Sikka benar-benar serius menangani kasus pemerkosaan anak dibawah umur ini dan juga sebagai keluarga korban meminta kasus ini harus ditegakkan hukumnya, tidak ada proses negosiasi atau dibawah ke hukum adat karena korban adalah anak dibawah umur,” tegasnya.

Laurensius Reng mengaku telah membangun komunikasi dengan Kepala Truk F, Kepala Desa Nenbura, tokoh adat yakni Bapak Nikodemus juga pihak sekolah dimana Korban menempuh pendidikan, dan beberapa tokoh lainnya.

“Mereka mendukung penuh kasus ini harus diproses diranah hukum hingga tuntas dan diberikan hukuman seberat-beratnya pada pelaku,” pungkasnya.

Terkini Lain