TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
close menu

Masuk


Tutup x

Berikan Kritik Konstruktif ke Polri, Kapolda Maluku: Kita Tidak Anti Kritik

Penulis: | Editor: Fazaraul Farahiyyah

Maluku, CYBERJATIM.ID, – Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polda Maluku, tidak anti kritik. Bahkan, kritik yang konstruktif sangat dibutuhkan. Tujuannya agar dapat bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Maluku.

Demikian disampaikan Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, saat menerima kunjungan audiensi dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Maluku, dan Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Maluku.

Pertemuan yang berlangsung terpisah dengan kedua organisasi tersebut ini digelar di ruang rapat pejabat utama, lantai 2 Markas Polda Maluku, Senin (27/3/2023).

Saat menerima kedua organisasi tersebut, Kapolda didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol Sthepen M. Napiun, Direktur Intelkam, Direktur Binmas, dan Kabid Humas Polda Maluku.

Secara umum, orang nomor 1 Polda Maluku ini menyambut baik audiensi yang dilakukan kedua organisasi tersebut. “Audiensi ini merupakan bentuk kerja sama yang sifatnya membangun Maluku,” pinta Kapolda Lotharia Latif.

BACA JUGA :  Polda Maluku Dirikan Pospam Terpadu di Pasar Mardika

Dalam pertemuan tersebut, Kapolda juga menyampaikan data-data kamtibmas di Maluku. Data yang diberikan mulai dari tahun 2021, dan perbandingan dengan 2022.

Menurutnya, meski secara kwantitas terjadi penurunan, namun secara kwalitas masih terjadi konflik sosial yang perlu diantisipasi dan ditangani bersama.

“Selama ini Polda Maluku telah melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan, penghentian, bahkan pemulilhan pasca konflik dengan cepat. Kami juga mencegah meluasnya konflik sesuai UU (Undang-undang) Nomor 7 tahun 2012 tentang PKS (penanganan konflik sosial) di beberapa titik konflik di wilayah Maluku,” ungkapnya.

BACA JUGA :  PDIP Bagi - Bagi Minyak Goreng, Nitizen : Kelangkaan Itu By Design

Irjen Latif menegaskan, penanganan konflik sosial bukan semata tugas Polri. Dalam UU PKS No.7 Tahun 2012, telah jelas dan tegas menjelaskan bahwa penanganan konflik sosial menjadi tugas Pemerintah Daerah (Pemda), yang dibantu aparat keamanan dan instansi terkait.

“Pemahaman ini harus kami sampaikan agar tidak salah tafsir lagi. Teruslah memberikan kritik dan evaluasi terhadap Polri, tapi yang konstruktif dengan data yang akurat dan fakta, bukan hanya asumsi dan persepsi tanpa dasar,” pintanya.

Terkait konflik sosial yang kerap terjadi di tengah masyarakat, Irjen Latif juga mengajak LIRA dan SEMI, agar dapat membantu serta bersama-sama mencari solusi terbaik.

BACA JUGA :  Tak Kunjung Ada, Warga Pertanyakan Perabot UKS SD Negeri Kelapa Dua Kecamatan Kairatu

“Mari kita sama-sama cari solusi, dan jangan buat statemen di medsos yang justru membuat resah masyarakat dan membawa dampak buruk bagi nama baik Maluku, sehingga masyarakat luar enggan datang ke Maluku. Padahal sebenarnya di Maluku semua berjalan aman dan kondusif,” harapnya.

Selain itu, Irjen Latif juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat bersama-sama mewujudkan Maluku yang aman, damai dan sejahtera.

“Para pemuda adalah calon pemimpin masa depan dari kedua organisasi ini untuk memiliki moral dan integritas yang baik, tidak hanya bisa mengkritik orang tapi juga siap menerima kritik dan saran dari orang lain, itulah sebenarnya esensi dalam alam demokrasi,” pungkasnya.

Terkini Lain