SCROLL UNTUK LANJUT MEMBACA
Logo Aplikasi Baca berita terbaru lebih cepat melalui Aplikasi Cyberjatim.id
INSTALL

Reses di Desa Luhu, Warga Keluhkan Minimnya Guru dan Talud Kepada TABAH

Maluku, CYBERJATIM.ID, – Anggota DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku, Taher Bin Ahmad mengatakan masyarakat di Desa Luhu, Kecamatan Huamual mengeluhkan minimnya tenaga guru dan Talud diwilayah itu, Kamis (2/3/2023).

Masalah itu disampaikan masyarakat Dusun Asam Jawa dan Wayasel Desa Luhu kepada Taher Bin Ahmad saat penjaringan aspirasi masyarakat di masa reses. Menurut dia, daerah pemilihan atau dapilnya itu masih kekurangan tenaga guru dan infrastruktur Talud.

Di Sekolah Dasar (SD) Negeri Asam Jawa Desa Luhu minimnya tenaga guru, ini yang menyebabkan banyak murid kesulitan mendapatkan pelajaran.

BACA JUGA :  Ayunda Putri Budianto Wakili ' Cong Wahyu ' , Mengenal Kepedulian Sejak Dini

“Hanya ada dua guru ASN, yang mengajar 70 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, dan siswa yang duduk di bangku kelas 6 belum pandai membaca,Itu yang menjadi keluhan orang tua siswa saat reses,” Ungkap Taher.

Ada juga tenaga guru honor, akan tetapi sudah setahun lebih mereka tidak digaji, makanya mereka belum mengajar sampai saat ini,” Tambah Taher.

BACA JUGA :  Kapolda Maluku: Kejar dan Tangkap DPO Kasus Penyerangan Petugas dengan Senpi di Malteng

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Seram Bagian Barat (SBB) itu, yang mempunyai panggilan akrab Bang Tabah ini sangat berharap kebutuhan tenaga guru di SD Negeri Asam Jawa dapat dipenuhi Dinas Pendidikan setempat. Sehingga semua murid dapat terpenuhi hak-hak mereka untuk mendapatkan semua pelajaran.

“Ini menjadi kewajiban saya untuk merespons keluhan orang tua siswa dan warga setempat,” Ujar Taher.

Hasil dari reses ini, orang tua juga akan sampaikan masalah ini ke dinas pendidikan setempat. Kami komisi II juga akan memanggil kepala dinas pendidikan untuk mencari jalan keluarnya agar permintaan orang tua siswa tercapai.

BACA JUGA :  DPRD SBB Bentuk Pansus LKPJ Bupati Tahun 2022, Ini Namanya

Selain minimnya guru menjadi keluhan warga dusun Asam Jawa, Kata Taher, infrastruktur talud juga menjadi keluhan warga enam dusun di tanjung sial. Di tahun ini ada Talud penahan ombak untuk perdusun dengan panjang 80 – 100 meter.

“Talud itu akan dibangun pada area yang penting seperti di Wayasel tepatnya dilokasi Masjid.” Pungkas Taher.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *