Penulis: Nana Sapta Rungu | Editor: Fazaraul Farahiyyah
Cianjur, CYBERJATIM.ID, – Antusias puluhan warga terdampak menggugat datangi pendopo guna menuntut ‘bupati segera realisasikan pencairan serta bantuan logistik yang kian menipis dan tenda yang tidak layak digunakan’.
Dalam aliansi tersesbut warga membawakan ‘simbol kain merah’ serta kranda mayat ditutupi dengan kain merah” menyimpulkan bahwa warga terdampak meminta bupati supaya dibukakan hati nuraninya terhadap keluhan warga yang terdampak gempa Cianjur, Jum’at (10/03/2023).
“Adanya Unras bersama aliansi warga antusias” karena sudah sekian lama berada tenda pengungsian “akibat bencana tersebut, lewat rekan AMCM tolong agar diperhatikan dan dihimbau pihak-pihak terkait dilingkungan “Pemkab bisa secepatnya memberikan perhatian terhadap masalah dana bantuan stimulan agar segera dicairkan, apalagi mau menghadapi bulan suci” sementara keadaan pengungsian serba darurat . Hingga tenda tenda pun rusak rapuk dan bocor di sertai adanya penyakit kulit yang menyerang warga.
Yudi selaku Anggota AMCM memohon, “kepada bupati tolong ketegasaannya! dan dibukakan hati nuraninya, kepada warga korban terdampak gempa supaya di permudah dan perhatikan segala bentuk bantuannya, karna Bupati lah di tunjuk sebagai komandan bencana tersebut Ujar nya,” tegasnya.
Galih selaku Korlap AMCM menegaskan “adanya simbol warga Aliansi Menggugat membawakan Kranda Mayat dengan di tutupi kain warna merah adalah bentuk tanda Matinya, hati nurani seorang pemimpin dilingkungan Pemkab Cianjur, jelasnya.
Dia menyimpulkan inilah bentuk rasa Kekecewaan.