Pagar Laut di Pantai Jumiang, Marhaen : Ini Saya Duga Bagian Dari Cara Si Raja Laut Budiono

- Jurnalis

Selasa, 11 Februari 2025 - 11:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, CYBERJATIM.ID,- Polemik tertancapnya ratusan bambu yang diduga pagar laut di pesisir pantai Jumiang, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, kini mendapatkan respon dari berbagai pihak. Selasa (11/2/25)

Salah satunya dari kepala desa Tanjung, Pademawu, Zabur mengatakan bahwa pagar tersebut merupakan atas permintaan nelayan, untuk penambatan perahu yang ada di dusun Jumiang dan dusun Duko.

” Itu bukan soal pagar laut, itu untuk agar pasirnya tidak kembali lagi ke tengah sungai yang dilewati oleh perahu, dulu bukan cuma bambu, pertama kalinya dikasih gedek dan itu sekitar 75 meter dan itu tidak ada kaitannya dengan korporasi”. Tutur Zabur kepada awak media.

Sementara, Kapolsek Pademawu Iriawan yang juga hadir kelokasi untuk melakukan pengecekan, terhadap berita viral pagar laut.

” Kami gerak cepat bersama Intelkam Polsek dan Polres, melakukan reped terhadap pagar laut, kami melakukan pengecekan dan untuk selanjutnya nunggu perkembangan”. Singkatnya.

Sementara, Ahmad atau Pak Rudi menyangkal dari pernyataan Kepala Desa tersebut, khususnya yang menyampaikan bahwa itu atas permintaan nelayan dan atas kesepakatan, karena menurutnya selama ini tidak pernah ada rembuk terkait hal tersebut.

BACA JUGA :  Video Viral, Sekolompok Anak Dibawah Umur Membawa Sajam Diamankan Polres Sukabumi

” Tidak ada rembuk atau kesepakatan sebelumnya, bahkan saya merasa dirugikan dengan adanya pagar tersebut, saya ini pemilik perahu yang juga sempat rusak gara-gara tersangkut, bolang baling atau lipas tersangkut ketika angin dari timur, sehingga mengakibatnya perahu saya rusak”. Tandasnya

Abdussalam Marhaen, yang juga kebetulan datang kelokasi dan bertemu langsung dengan nelayan menyampaikan bahwa itu semua bagian dari alibi kepala desanya saja, itu murni merugikan nelayan setempat.

BACA JUGA :  Siapkan 1000 Motivator Bisnis Bersertifikasi, PWRI Beri Pendampingan Kepada Pelaku UMKM

“Saya menganalisa dari jawaban kepala desa tersebut sebenarnya sederhana ketika dikasih pagar, pasir tidak ketengah dan secara otomatis ada penumpukan pasir, sehingga nanti ketika dikasih tanah sertu untuk diratakan, maka semakin sedikit biaya yang dikeluarkan, begitu kira-kira analisa saya dan saya duga ini juga ulah si raja laut Budiono “. Ucap Marhaen sapaan akrabnya.

Follow WhatsApp Channel cyberjatim.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dukung Asta Cita Pemerintah, PT Empat Sekawan Mulya Salurkan Ribuan Paket Sembako Jelang Idul Fitri.
Kapolres Pamekasan Pimpin Penggerebekan Bandar Narkoba, Amankan 57 Gram Sabu dan 1 Senjata Softgun
Pegadaian Pamekasan Gelar Festival Ramadhan Diatas Penderitaan Korban Agen Pegadaian Hosizah.
Dihari Pertama Ramadhan, Kendaraan Mini Bus No.Pol B 2050 PZX Tabrak Pembatas dan Tiang Listrik di Pamekasan
Pernyataan dan Kuasa Syafi’i dan Pang Budianto, Didepan PPAT R. Ahmad Ramali Notaris Terlibat Korupsi
Polemik Pagar Laut dan Lahan Milik PT Budiono Madura Bangun Persada, Hingga Nusron Wahid Bakal Pecat Pegawai BPN
Dear Jatim Akan Gelar Aksi Besar – Besaran, Minta Kapolres Evaluasi Kinerja Kasat Reskrim Polres Sumenep
Kasus Intimidasi Wartawan Masuk Tahap Penyidikan, Sri Sugiharto : Kemungkinan Dalam Minggu ini Akan Ditetapkan Tersangka