TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
close menu

Masuk


Tutup x

BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH

Penulis: | Editor:

Oleh Ustaz H. YULIDIN CAH, Lc

BANDA ACEH-CYBERJATIM.ID. Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Dan berpegang teguhlah dengan tali Allah (ajaran dan panduan dari Allah) dan janganlah kamu berpecah-belah.” (Surah Ali Imran, ayat 103)

Umat Islam wajib menyakini Allah SWT tidak memerintahkan manusia melakukan sesuatu melainkan perkara yang diperintahkan itu mempunyai kebaikan dan manfaat.

Malah, apa yang diperintahkan Allah SWT ke atas manusia adalah semata-mata untuk menyelamatkan manusia dari apapun bentuk kebinasaan dan kehancuran.

Dan ayat Al-Quran diatas jelas meminta manusia menjalankan tanggungjawab menyatukan umat dan melarang dari berpecah-belah. Islam melarang setiap perkara atau tindakan yang dapat menyebabkan bahaya atau mempunyai potensi untuk mendatangkan bahaya.

Mutakhir ini, kita sudah sering dihadapkan kepada fenomena politik yang unik, baik di tingkat nasional bahkan sampai ke gampoeng-gampoeng.

Malah, akhir-akhir ini kita telah dibiasakan dengan pemilihan geuchik secara langsung, perkara yang belum pernah dirasakan oleh orang tua-tua kita terdahulu.

BACA JUGA :  Tingkatkan LKM, Dinkes Aceh Selatan Lakukan Pengobatan di Dayah Sirajul Ibad Meukek

Melihat dari konteks lebih dekat, pemilihan geuchik secara langsung ini mempunyai impak positif dan negatif kepada masyarakat, bergantung kepada bagaimana tahap kedewasaan dan kematangan sesebuah gampoeng dalam menghadapi proses politik di tingkat paling bawah di negara ini.
Jika kita lihat konteks ayat tersebut diatas, maka dua perkara yang wajib dilakukan oleh awak gampoeng dalam menghadapi suasana pemilihan geuchik ini, demi terciptanya kebaikan sesebuah gampoeng, yaitu:

1. Mengadakan usaha-usaha mengukuhkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Mengelakkan perkara atau perbuatan yang boleh merusak ketenteraman dan kesejahteraan.

Persatuan adalah faktor penting dalam mewujudkan kesejahteraan dan ketenteraman masyarakat dan negara. Sebab itulah Allah SWT mengajak manusia bersatu padu dan melarang keras kepada perpecahan.

Perpecahan manusia akan mencetuskan suasana tidak aman dan masyarakat yang huru-hara sehingga melambatkan pembangunan Gampoeng, dan seluruh bangsa secara umumnya. Kita boleh menyaksikan bagaimana kehancuran sesebuah negara akibat perpecahan dan rakyatnya yang tidak bersatu.

BACA JUGA :  MIRIS BAGET! Telah Melanggar Peraturan Perda di Bulan Ramadhan, Polres Toba Sita Miras di Cafe Resto Aquino

Sangat besar manfaat yang diperolehi apabila masyarakat hidup dalam keadaan rukun dan bersatu-padu.

Persatuan yang teguh dalam kalangan masyarakat akan mewujudkan kestabilan, ketenteraman, dan kenyaman dalam Gampoeng.

Hal itu sudah pasti akan membawa kepada persaudaraan (silaturahmi) yang kokoh, sehingga akan mendatangkan rahmat dari Allah Swt. Sebaliknya, jika masyarakat berpecah-belah, maka akan mendatangkan permusuhan, saling mencurigai, fitnah, dan unsur-unsur tercela (sifat madhmumah) yang lain, jika berlaku keadaan demikian, maka rahmat dari Allah pun akan jauh dari sesebuah gampoeng. Persatuan juga memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan kemajuan.

Salah satu faktor terbesar yang boleh menyebabkan rusaknya peradaban bangsa dan negara ialah perselisihan dan perpecahan yang berpanjangan.
Mengabaikan etika dan moral ketika berbeda pendapat serta menjadikan ilmu sebagai modal untuk berselisih faham akhirnya akan menghancurkan masyarakat.

BACA JUGA :  Issa Rae, Kumail Nanjiani Are on the Run in 'The Lovebirds' Trailer

Islam tidak melarang perbedaan pendapat tetapi perlu dijaga adab dan etikanya. Jangan sampai membawa kepada perpecahan dalam kalangan umat Islam.

Namun, perbedaan pasti berlaku tetapi jika tidak dijaga disiplin dan adabnya akan menimbulkan implikasi buruk dan menjatuhkan Islam itu sendiri.
Dua perkara penting mesti diamalkan bersama-sama oleh masyarakat untuk mengekalkan persatuan ialah:

1. Niat ikhlas dalam mencari yang hak serta melepaskan diri daripada hawa nafsu.

2. Berlapang dada dalam menerima kritikan dan memahami perbedaan itu adalah fitrah.

Semoga semua “ureung gampoeng”, setiap lapisan masyarakat, akan meletakkan silaturahmi dan persaudaraan, persatuan dan kesatuan sebagai agenda utama dalam kehidupan sehari-hari, lebih-lebih lagi pada musim “pileh geuchik”.

Semoga bermanfaat, sheikhyulidin@gmail.com 08/03/2023

Terkini Lain