Penulis: Cyber Jatim | Editor:
PAMEKASAN, CYBERJATIM.ID,- Lama sudah penantian panjang para penerima manfaat insentif guru ngaji di Kabupaten Pamekasan, padahal pada saat safari ramadhan Bupati Pamekasan sudah resmi meluncurkan dengan cara simbolis.
Padahal para guru ngaji ( penerima manfaat ) sudah dilakukan pendataan dan membuat rekening sesuai dengan syarat dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Sementara di Kabupaten lain seperti halnya Kabupaten Sampang, sudah melakukan pencairan insentif guru ngaji bahkan nilainya lebih tinggi dari Kabupaten Pamekasan.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan bahwa penyaluran honor guru ngaji dan bansos marbot sebagai bentuk kepedulian dari Pemerintah Daerah.
Pihaknya mengemukakan para guru ngaji sangat berperan membantu pemerintah daerah dalam bidang pendidikan dan agama dengan menciptakan SDM yang unggul, berkarakter dan religius sejak dini.
“Honor yang semula 500 ribu kami naikkan menjadi 1 juta, ada sebanyak 6000 guru ngaji dan 200 marbot yang menerima honor dan bansos pada tahun 2021,” ungkapnya dikutip dari sampangkab.go.id
Sementara, di kabupaten Pamekasan hanya 600 ribu dengan jumlah penerima 1330 di tiga kecamatan yang ada.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kabag Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Pamekasan Abrori Rais mengatakan, bahwa hingga akhir Juni bantuan itu belum dicairkan.
Dikatakannya, penerima insentif guru ngaji sebanyak 1330 dengan rata-rata per kecamatan 100 orang penerima dengan besaran 600 ribu untuk satu penerima.
Pemkab Pamekasan mewajibkan penerima untuk mengunakan Bank Jatim. Dilain bank itu, tidak menerima. “Rekening yang digunakan bank Jatim, tidak menggunakan bank lain untuk mempercepat pencairan,” tandasnya. Pamekasanchannel.com
Red