
Penulis: Luthfiadi | Editor: Heru Soejatmiko
PAMEKASAN, CYBERJATIM.ID,- Pengajian yang dikemas dengan acara sharing sassion yang mendatangkan Ustad Hannan Attaqi asal Aceh mendapatkan penolakan dari warga Nahdliyin Kabupaten Pamekasan. Minggu (12/2/2023)
Acara tersebut digelar di Masjid Muttaqin Desa Laden, Kabupaten Pamekasan mengangkat tema ” Jadi Pemuda Anti Baper, Anti Mager ” dan diikuti oleh ratusan Pemuda Pamekasan dan jemaah Masjid.

Acara yang digelar bersama kawan surga disiarkan disalah satu kanal Youtube dan mendapatkan respon positif dari warganet.
” Dari dulu suka banget sama UHA, semua ceramahnya suka bngettt, dia selalu mengandalkan Allah, Allah, Allah, Allah semuanya tentang Allah ❤️”. Tegas salah satu akun atas nama Ika Maulydia
Selain itu Rohani Soedjai juga menuliskan dalam komentarnya.
” Barokallah ustad hannan attaqi, sudah berkenan rawuh dibumi Pamekasan, Jazakallah Ilmunya “. Tegas Rohanj
Disisi lain menyikapi terjadinya pro kontra sebelum acara berlangsung Faisal Wakil Ketua Bid Hubungan Pemuda dan Mahasiswa DPD PA GMNI Provinsi Jawa Timur sangat menyayangkan dengan adanya insiden penolakan terhadap kegiatan sosial keagamaan di Kabupaten Pamekasan yang menghadirkan Ustad Hannan Attaqi.
” Mari kita pupuk nilai nilai Ukhwah dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, dengan cara saling hormat menghormati satu dengan yang lain, belajar menghargai serta menempati perbedaan sebagai Rahmat dari Allah SWT. Mari kita semua belajar menahan diri agar sifat toleransi dimasyarakat bisa semakin kuat “. Tegas Faisal melalui akun WhatsApp nya.
Selain itu mantan aktifis GMNI dan selaku dosen disalah satu Kampus di Madura tersebut menambahkan bahwa aparat penegak hukum seharusnya bisa antisipsi dan mendeteksi sejak dini terkait potensi adanya penolakan disetiap kegiatan Masyarakat.
” Aparat penegak hukum mestinya bisa lakukan antisipasi terkait kegiatan tersebut, sehingga tidak perlu ada inseden, kegiatan sosial keagamaan didemo bukan di ikuti dengan seksama, Ini potret kerukunan ummat ber agama yang mulai menghawatirkan di indonesia “. Tutupnya